Minggu, 25 September 2011

ASUHAN KEPERAWATAN ENDOKARDITIS INFEKSI : INFEKSI DI SELAPUT DAN KATUP JANTUNG


Definisi 
Endokarditis Infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup jantung.
Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam beberapa hari bisa berakibat fatal (endokarditis infektif akut); atau bisa terjadi secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan (endokarditis infektif subakut).
Bakteri penyebab endokarditis bakterialis akut kadang-kadang cukup kuat untuk menginfeksi katup jantung yang normal; bakteri penyebab endokarditis bakterialis subakut hampir selalu menginfeksi katup abnormal maupun katup yang rusak.



PENYEBAB
Katup & ruang jantung Endokarditis infektif
Bakteri (atau jamur) yang terdapat di dalam aliran darah atau yang mencemari jantung selama pembedahan jantung, dapat tersangkut pada katup jantung dan menginfeksi endokardium.
Yang paling mudah terkena infeksi adalah katup yang abnormal atau katup yang rusak; tetapi katup yang normalpun dapat terinfeksi oleh bakteri yang agresif, terutama jika jumlahnya sangat banyak.
Timbunan bakteri dan bekuan darah pada katup (vegetasi) dapat terlepas dan berpindah ke organ vital, dimana mereka menyebabkan penyumbatan pada aliran darah arteri.
Penyumbatan seperti ini sangat serius, karena bisa menyebabkan stroke, serangan jantung dan infeksi, juga merusak daerah tempat terbentuknya penyumbatan.
Faktor resiko terjadinya endokarditis infektif:
# Cedera pada kulit, lapisan mulut atau gusi (karena mengunyah atau menggosok gigi), yang memungkinkan masuknya sejumlah kecil bakteri ke dalam aliran darah
Gingivitis (infeksi dan peradangan pada gusi), infeksi kecil pada kulit dan infeksi pada bagian tubuh lainnya, bisa bertindak sebagai jalan masuk bakteri ke dalam aliran darah.
# Pembedahan tertentu, prosedur gigi dan beberapa prosedur medik juga dapat mempermudah bakteri untuk masuk ke dalam aliran darah.
Contohnya adalah penggunaan infus intravena untuk memasukkan cairan, makanan atau obat-obatan; sitoskopi (memasukkan selang untuk memeriksa kandung kemih) dan kolonoskopi (memasukkan selang untuk memeriksa usus besar).
# Katup jantung yang telah mengalami kerusakan
Pada orang yang memiliki katup jantung normal, sel darah putih pada tubuh akan menghancurkan bakteri-bakteri ini. Tetapi katup jantung yang telah mengalami kerusakan bisa menyebabkan bakteri tersangkut dan berkembangbiak disana.
# Katup jantung buatan
Pada katup jantung buatan, bakteri juga bisa masuk dan bakteri ini lebih kebal terhadap pemberian antibiotik.
# Kelainan bawaan atau kelainan yang memungkinkan terjadinya kebocoran darah dari satu bagian jantung ke bagian jantung lainnya
# Septikemia
Bakteremia (adanya bakteri di dalam darah) yang sifatnya ringan mungkin tidak segera menimbulkan gejala, tetapi bakteremia bisa berkembang menjadi septikemia.
Septikemia adalah infeksi berat pada darah, yang sering menyebabkan demam tinggi, menggigil, gemetar dan menurunnya tekanan darah.
# Pemakai obat-obat suntik, karena mereka sering menggunakan jarum atau larutan yang kotor.
Pada pemakai obat suntik dan penderita endokarditis karena penggunaan kateter berkepanjangan, katup yang sering terinfeksi adalah katup yang menuju ke ventrikel kanan (katup trikuspidalis).
Pada sebagian besar kasus lainnya, yang terinfeksi adalah katup yang menuju ke ventrikel kiri (katup mitralis) atau katup yang keluar dari ventrikel kiri (katup aorta).
Pada pengguna katup buatan, resiko terbesar terjadinya endokarditis adalah selama 1 tahun setelah pembedahan; setelah itu resikonya berkurang, tetapi tetap lebih tinggi dari normal.
Untuk alasan yang tidak diketahui, resiko selalu lebih tinggi pada katup aorta buatan dibandingkan dengan katup mitral buatan; dan resiko pada katup mekanis lebih tinggi dibandingkan dengan katup babi.
GEJALA
Endokarditis bakterialis akut biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan demam tinggi (38,9-40,9° Celsius), denyut jantung yang cepat, kelelahan dan kerusakan katup jantung yang cepat dan luas.
Vegetasi endokardial (emboli) yang terlepas bisa berpindah dan menyebabkan infeksi tambahan di tempat lain
Penimbunan nanah (abses) dapat terjadi di dasar katup jantung yang terinfeksi atau di tempat tersangkutnya emboli yang terinfeksi.
Katup jantung bisa mengalami perforasi (perlubangan) dan dalam waktu beberapa hari bisa terjadi kebocoran besar.
Beberapa penderita mengalami syok; ginjal dan organ lainnya berhenti berfungsi (sindroma sepsis).
Infeksi arteri dapat memperlemah dinding pembuluh darah dan meyebabkan robeknya pembuluh darah.
Robekan ini dapat berakibat fatal, terutama bila terjadi di otak atau dekat dengan jantung.
Endokarditis bakterialis subakut bisa menimbulkan gejala beberapa bulan sebelum katup jantung rusak atau sebelum terbentuknya emboli.
Gejalanya berupa kelelahan, demam ringan (37,2-39,2° Celsius), penurunan berat badan, berkeringat dan anemia.
Diduga suatu endokarditis jika seseorang mengalami demam tanpa sumber infeksi yang jelas, jika ditemukan murmur jantung yang baru atau jika murmur yang lama telah mengalami perubahan.
Limpa bisa membesar.
Pada kulit timbul binti-bintik yang sangat kecil, juga di bagian putih mata atau dibawah kuku jari tangan.
Bintik-bintik ini merupakan perdarahan yang sangat kecil yang disebabkan oleh emboli kecil yang lepas dari katup jantung.
Emboli yang lebih besar dapat menyebabkan nyeri perut, penyumbatan mendadak pada arteri lengan atau tungkai, serangan jantung atau stroke.
Gejala lainnya dari endokarditis bakterialis akut dan subakut adalah:
- menggigil
- nyeri sendi
- kulit pucat
- denyut jantung yang cepat
- kebingungan
- adanya darah dalam air kemih.
Endokarditis pada katup jantung buatan dapat bersifat akut maupun subakut.
Dibandingkan dengan infeksi pada katup yang asli, infeksi pada katup buatan lebih mudah menyebar ke otot jantung di dasar katup dan melonggarkan katup. Perlu segera dilakukan pembedahan untuk mengganti katup karena gagal jantung yang disebabkan oleh kebocoran katup yang berat bisa berakibat fatal.
Atau bisa terjadi gangguan pada sistem konduksi listrik jantung yang mengakibatkan melambatnya denyut jantung dan menyebabkan penurunan kesadaran secara mendadak atau bahkan kematian.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya, terutama pada orang-orang yang memiliki kecenderungan untuk menderita penyakit ini.
Pada ekokardiografi (penggambaran jantung menggunakan gelombang suara) bisa ditemukan adanya vegetasi dan kerusakan katup jantung.
Pembiakan darah dilakukan untuk menentukan bakteri penyebabnya.
Pemeriksaan darah dilakukan 3-4 kali pada waktu yang berbeda, karena bakteri hanya terdapat di dalam darah pada waktu-waktu tertentu.
PENGOBATAN
Penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena dosis tinggi selama minimal 2 minggu.
Pemberian antibiotik saja tidak cukup pada infeksi katup buatan.
Mungkin perlu dilakukan pembedahan jantung untuk memperbaiki atau mengganti katup yang rusak dan membuang vegetasi.
Sebagai tindakan pencegahan, kepada penderita kelainan katup jantung, setiap akan menjalani tindakan gigi maupun pembedahan sebaiknya diberikan antibiotik.(medicastore)

Endokarditis Non-infektif : bekuan darah pada katup jantung

Posted on by adm
Endokarditis Non-infektif adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya bekuan-bekuan darah pada katup jantung yang rusak.

PENYEBAB

Resiko terjadinya endokarditis non-infektif ditemukan pada:
# Lupus eritematosus sistemik
# Kanker paru-paru, lambung atau pankreas
# Tuberkulosis
# Infeksi tulang
# Penyakit yang menyebabkan penurunan berat badan yang banyak.
GEJALA
Katup jantung bisa mengalami kebocoran atau tidak mampu membuka sebagaimana mestinya.
Resiko terbentuknya emboli bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
PENGOBATAN
Digunakan obat-obatan yang dapat mencegah pembekuan. (medicastore)

Endokarditis

bawah judul
PENGERTIAN

Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditid biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.

Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.


ETIOLOGI

Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh strptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.


TANDA DAN GEJALA

Sering penderita tidak mengetahui dengan jelas. Sejak kapan penyakitnya mulai timbul , misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan demam, letih-lesu, keringat malam banyak, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit sendi, sakit dada, sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki), dan sakit pada kulit.
  1. Gejala umum
    Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak teratur sama sekali. Suhu 38 - 40 C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan limpha.
  1. Gejala Emboli dan Vaskuler
    Ptekia timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). umumya sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan (splinter hemorrhagic).
  1. Gejala Jantung
    Tanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya kelainan katub atau kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta, patent ductus arteriosus (PDA), ventricular septal defect (VCD), sub-aortic stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar endocarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas, takikardi, palpasi, sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun, perubahan murmur dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi, dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non valvular.
Tempat Asuhan Keperawatan dan Materi Kuliah Keperawatan

ASKEP ENDOKARDITIS

1. DEFINISI
Endokarditis adalah peradangan endokardium atau katup jantung.
Endokarditis ada dua yaitu:
a. Endokarditis akut: Staphylococcus aureus.
b. Endokarditis sub akut: Streptococcus viridans.

2. ETIOLOGI
 Streptococcus viridans.ª
 Staphylococcus.ª
 Enterococcus.ª
 Penyakit katup.ª
 Prosedur invasif.ª
 Ketergantungan obat.ª

3. PATOFISIOLOGI
 gangguan jantung.® insufisiensi/ stenosis valvular ® jaringan parut ®a. Inflamasi
 demam meningkat, menggigil, diaporesis, leukositosis, mur-mur.®b. Bakterial akut
 stroke.® otak ®c. Emboli
 Gangguan ginjal®
 malaise, demam, menggigil, respirasi meningkat, nyeri persendian, petachie.®d. Sub akut

4. TANDA DAN GEJALA
 Peningkatan suhu berulang.§
C.°C - 40° Akut: 39v
C.° Sub akut: 39v
 Menggigil dan diaforesis bergantian; dapat terjadi pada malam hari.§
 Malaise.§
 Artragia.§
 Tanda embolisasi.§
 Petechie.v
 Konjungtiva.v
 Palatum, mukosa mulut.v
 Ekstremitas.v
 Nodus osler’s.§
 Kompleksitas “cafe – au – lait”.§
 Anoreksia.§
 Penurunan berat badan.§
 Sakit kepala.§
 Splenomegali.§
 Bunyi jantung.§
 Awal: normal (biasa).v
 Lanjut: mur-mur.v

5. POTENSIAL KOMPLIKASI

 Jantung:v
- Abses.
- Penyakit katup jantung.
- Miokarditis.

- Embilisasi
-Serebral
-ginjal
-Splenik
-koroner
 Aneurisme mikotikv


6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 EKG: dapat menunjukkan iskemia, hipertrofi, blok konduksi, disritmia.Ö
 Ekokardiogram: dapat menunjukkan efusi perikardial, hipertrofi jantung, disfungsi katup, dilatasi ruang.Ö
 Enzim jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi iso enzim tidak ada.Ö
 Sinar X dada: dapat menunjukkan pembesaran jantung, infiltrasi pulmonal.Ö
 JDL: dapat menunjukkan proses infeksi akut/ kronis; anemia.Ö
 Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus dan jamur penyebab.Ö
 LED: umumnya meningkat.Ö
 Titer ISO: peningkatan pada demam rheumatik (kemungkinan pencetus).Ö
 Titer ANA: (+) pada penyakit autoimun.Ö

7. PENATALAKSANAAN MEDIS
 Terapi parenteral.J
 Obat-obatan.J
 Antibiotik IV.J
 Antipiretik = salisilat.J
 AnalgesikJ
 Antikoagulasi.J
 Insisi dan drainase abses.J
 Pergantian katup.J
 Istirahat di tempat tidur.J


DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan efek-efek sistemik dari infeksi.
INTERVENSI:
MANDIRI:
• Selidiki keluhan nyeri dada.
• Perhatikan faktor pemberat/penurun.
• Perhatikan petunjuk nonverbal dari ketidaknyamanan.
• Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan, misal: perubahan posisi, gosokkan punggung, penggunaan kompres hangat/dingin.
• Berikan aktivitas hiburan yang tepat.
KOLABORATIF:
• Berikan obat-obatan sesuai indikasi.
• Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan faktor biologi (demam, infeksi).
INTERVENSI:
MANDIRI:
• Pantau masukan kalori setiap hari.
• Berikan makanan tambahan TKTP.
• Jamin klien merasa nyaman saat makan.
KOLABORATIF:
• Konsultasi dengan ahli gizi.

3. Perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan proses infeksi.
INTERVENSI:
MANDIRI:
• Kaji adanya dehidrasi, diaforesis, turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
• Ukur suhu tubuh 4 – 8 jam.
• Pantau masukan dan haluaran cairan setiap 8 jam.
• Catat kehilangan cairan yang diakibatkan dari perspirasi.
• Pantau sisi IV adanya kemerahan dan bengkak, ganti tempat setiap 24 jam.

KOLABORATIF:
• Berikan antibiotik sesuai pesanan, pastikan obat diberikan sesuai pada waktunya.
• Berikan antipiretik sesuai pesanan.
• Pantau hasil laboratorium terhadap ADALAH dengan deferensial dan kultur darah.

4. Potensial perubahan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan embolisasi
INTERVENSI:
MANDIRI:
• Kaji adanya tanda embolisasi setiap shift, laporkan adanya tanda embolisasi pada dokter dengan segera.
• Lakukan pemeriksaan neurologis setiap shift atau sesuai kondisi klien.
• Instruksikan klien tentang perlunya meneruskan antikoagulan, jika dipesankan untuk mencegah periode embolik lanjut.
KOLABORATIF:
• Berikan terapi antikoagulan.

5. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit.
INTERVENSI:
MANDIRI:
• Jelaskan pentingnya menghindari kelelahan, perlu merencanakan periode istirahat sebelum dan sesudah aktivitas.
• Diskusikan gejala-gejala kambuh untuk dilaporkan ke dokter.
 Kelelahan.Ö
 Peningkatan suhu.Ö
 Menggigil.Ö
 Penurunan berat badan.Ö
 Hanya merasa tidak enak.Ö
• Diskusikan kebutuhan untuk menghindari orang dengan infeksi, khususnya infeksi pernapasan atas (ISPA) dan untuk melaporkan gejala (misal: dingin, flu, batuk).
• Diskusikan pentingnya melaporkan ke dokter beberapa kejadian yang cenderung menghasilkan bakterimia, terapi gusi/gigi.

EVALUASI
1. Nyeri berhubungan dengan efek-efek sistemik dari infeksi.
• Melaporkan nyeri hilang/terkontrol.
• Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas pengalih sesuai indikasi untuk situasi individual.
• Mengidentifikasi metide yang memberi penghilangan.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan faktor biologi (demam, infeksi).
• Status nutrisi dipertahankan/ diperbaiki.
• Pencapaian perbaikan berat badan sesuai usia, jenis kelamin.
• Klien mengungkapkan nafsu makan meningkat.
3. Perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan proses infeksi.
• Proses inflamasi telah hilang.
• Kulit lembab dan kering.
4. Potensial perubahan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan embolisasi
• Perfusi jaringan serebral dipertahankan.
- Klien sadar dan berorientasi.
- Tidak ada tanda-tanda embolisasi.
5. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit.
• Menyatakan pemahaman tentang proses inflamasi, kebutuhan pengobatan, dan kemungkinan komplikasi.
• Mengidentifikasi /melakukan pola hidup yang perlu atau perubahan perilaku untuk mencegah terulangnya / terjadinya komplikasi.

1 komentar: